top of page

MEMAHAMI LEBIH JAUH PERISTIWA PERANG BADAR

Gambar penulis:  Hisar Global Indonesia Hisar Global Indonesia

Perang Badar adalah salah satu pertempuran paling penting dalam sejarah Islam, yang

Ilustrasi Pertempuran Badar pada Siyer-i Nebi, karya abad ke-16 masa Kesultanan Utsmaniyah yang sekarang tersimpan di Museum Topkapi, Turki.
Ilustrasi Pertempuran Badar pada Siyer-i Nebi, karya abad ke-16 masa Kesultanan Utsmaniyah yang sekarang tersimpan di Museum Topkapi, Turki.

terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah (13 Maret 624 M). Pertempuran ini berlangsung di wilayah sekitar 80 kilometer barat daya Madinah, tepatnya di sebuah kota bernama Badar.


Dalam pertempuran ini, pasukan Muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW menghadapi pasukan Quraisy dari Mekah di bawah pimpinan Abu Sufyan. Meskipun hanya berjumlah sekitar 313 orang, pasukan Muslim berhasil mengalahkan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar, yaitu sekitar 1.000 orang. Pertempuran ini berlangsung sekitar dua jam dan memberikan kemenangan yang luar biasa bagi kaum Muslimin.


Saat menghadapi tentara Mekah yang lengkap dengan persenjataan mereka, Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa kepada Allah SWT: “Ya Allah, jika rombongan ini kalah, takkan ada lagi yang akan menyembah-Mu di bumi ini.” Selain berdoa, Nabi Muhammad SAW juga merancang strategi yang teliti. Beliau mengarahkan pasukannya untuk menguasai sumur-sumur di sekitar lokasi pertempuran sebagai taktik untuk membatasi pergerakan pasukan Quraisy. Sebelum terjadi kontak fisik langsung, Nabi Muhammad SAW memerintahkan serangan dengan panah untuk melemahkan lawan. Setelahnya, barulah pasukan Muslim terlibat dalam duel satu lawan satu dan serangan terbuka.


Sebelum pertempuran besar ini, umat Islam dan penduduk Mekah telah beberapa kali terlibat dalam konflik bersenjata skala kecil pada akhir tahun 623 dan awal 624 M. Namun, Perang Badar menjadi konfrontasi besar pertama antara umat Islam dan Quraisy. Pada saat itu, Nabi Muhammad SAW bersama pasukan kecilnya sedang berupaya mencegat kafilah Quraisy yang pulang dari Syam. Mereka kemudian bertemu dengan pasukan Quraisy yang ternyata jauh lebih besar. Meskipun begitu, pasukan Muslim tetap maju dengan disiplin tinggi dan berhasil mematahkan pertahanan pasukan Quraisy, termasuk membunuh tokoh-tokoh penting seperti Abu Jahal.


Kemenangan ini memiliki dampak besar bagi umat Islam, karena memberikan mereka kepercayaan diri untuk menghadapi lawan yang lebih besar dan kuat, khususnya Quraisy di Mekkah. Selain itu, suku-suku Arab lainnya mulai memperhatikan kemunculan kekuatan baru di Arabia, yang pada akhirnya meningkatkan penerimaan mereka terhadap Islam.


Profil Penulis:

Mohammad Hisyam Zaini: Koordinator Travel Hisar Global JatengIngin berangkat umroh dengan Abi Hisyam? Hubungi 0813 2581 5982

Bình luận


bottom of page